Solidaritas SMPN 88 Jakar: Kekuatan Bersama Membangun Kekompakan Pelajar

Salah satu program unggulan yang berhasil meningkatkan Kekompakan Pelajar adalah sistem “Kelas Asuh.” Dalam sistem ini, kelas yang lebih senior bertanggung jawab membimbing dan membantu adaptasi kelas yang baru. Interaksi ini memupuk rasa persaudaraan dan tanggung jawab kolektif. Ini adalah cara praktis untuk mengaplikasikan empati.

Kegiatan luar kelas, seperti perkemahan bersama dan outbound yang rutin diadakan, sangat efektif. Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan ini menuntut siswa untuk bekerja sama dan saling percaya untuk mencapai tujuan bersama. Pengalaman bersama di luar zona nyaman ini menjadi perekat bagi Kekompakan Pelajar sejati.

Tim Peer Counseling atau Konseling Sebaya juga berperan penting. Siswa dilatih untuk menjadi pendengar yang baik dan mediator konflik. Kehadiran mereka memastikan bahwa masalah antar siswa dapat diselesaikan secara internal, menjaga suasana tetap positif. Ini menunjukkan kedewasaan emosional siswa dalam menghadapi isu sosial.

Kekompakan Pelajar di SMPN 88 Jakarta juga diperkuat melalui berbagai ajang kompetisi internal dan eksternal. Siswa didorong untuk berkompetisi secara sehat, namun selalu diingatkan bahwa kemenangan adalah hasil dari kerja tim yang solid. Semangat sportifitas dan dukungan antarteman selalu diutamakan daripada rivalitas.

Kepengurusan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolah ini sangat mengutamakan representasi dari berbagai latar belakang. Ini memastikan bahwa setiap suara didengar dan setiap kelompok merasa memiliki kontribusi. Proses ini secara fundamental memperkuat ikatan dan Kekompakan Pelajar secara keseluruhan.

Sekolah memanfaatkan media sosial internal untuk menyoroti keberhasilan kolektif, bukan hanya individu. Cerita tentang kerjasama yang sukses, kegiatan fundraising, atau proyek layanan masyarakat selalu dipublikasikan. Ini mengirimkan pesan yang jelas tentang pentingnya kekuatan bersama.

Para guru di SMPN 88 Jakarta bertindak sebagai fasilitator yang mendorong kolaborasi dalam setiap proyek kelas. Mereka menghindari sistem penilaian yang terlalu individualistik yang mungkin memicu persaingan tidak sehat. Metode pengajaran ini menekankan bahwa hasil terbaik selalu datang dari sinergi.

Hasil dari budaya solidaritas ini terlihat dari suasana sekolah yang sangat suportif. Siswa merasa aman untuk berekspresi dan mencari bantuan dari teman atau guru. Lingkungan yang saling mendukung ini adalah kunci untuk mengurangi stres dan meningkatkan prestasi akademis.